Saat ini
generasi muda khususnya remaja, telah digembleng berbagai disiplin ilmu. Hal
itu tak lain adalah persiapan mengemban tugas pembangungan pada masa yang akan
datang, masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi muda.
Sudah banyak
generasi muda yang menyadari peranan dan tanggung jawabnya terhadap negara di
masa yang akan datang. Tetapi, dibalik semua itu ada sebagian generasi muda
yang kurang menyadari tanggung jawabnya sebagai generasi penerus bangsa.
Adapun
masalah yang dihadapi remaja masa kini antara lain :
1. kebutuhan
akan figur teladan Remaja jauh lebih mudah terkesan akan nilai2 luhur yang
berlangsung dari keteladanan orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat2
bagus yagn tinggal hanya kata2 indah.
2. sikap
apatis Sikap apatis meruapakan kecenderungan untuk menolak sesuatu dan pada
saat yang b ersamaan tidak mau melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud
di dalam ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya.
3. kecemasan
dan kurangnya harga diri Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai kalangan
remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya dalam bentuk
“pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat penenang, seks dan
lainnya).
4.
ketidakmampuan untuk terlibat Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala
sesuatu dan pola pikir ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri
secara emosional maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di
masyarakat. Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang.
5. perasaan
tidak berdaya Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama karena teknologi
semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir masyarakat modern. Teknologi mau
tidak mau menciptakan masyarakat teknokratis yang memaksa kita untuk
pertama-tama berpikir tentang keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat.
Lebih jauh remaja mencari “jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara
untuk tidak belajar tetapi mendapat nilai baik atau ijasah.
6. pemujaan
akan pengalaman sebagian besar tindakan2 negatif anak muda dengan minumam
keras, obat2an dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba.
Lingkungan pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru
tentang pengalaman.
Saat ini generasi muda
khususnya remaja, telah digembleng berbagai disiplin ilmu. Hal itu tak
lain adalah persiapan mengemban tugas pembangungan pada masa yang akan
datang, masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi
muda. Sudah banyak generasi muda yang menyadari peranan dan tanggung
jawabnya terhadap negara di masa yang akan datang. Tetapi, dibalik semua
itu ada sebagian generasi muda yang kurang menyadari tanggung jawabnya
sebagai generasi penerus bangsa. Adapun masalah yang dihadapi remaja
masa kini antara lain : 1. kebutuhan akan figur teladan Remaja jauh
lebih mudah terkesan akan nilai2 luhur yang berlangsung dari keteladanan
orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat2 bagus yagn tinggal
hanya kata2 indah. 2. sikap apatis Sikap apatis meruapakan kecenderungan
untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan tidak mau
melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam
ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya. 3. kecemasan
dan kurangnya harga diri Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai
kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya
dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat
penenang, seks dan lainnya). 4. ketidakmampuan untuk terlibat
Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir
ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional
maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat.
Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang. 5.
perasaan tidak berdaya Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama
karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir
masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat
teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang
keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari
“jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar
tetapi mendapat nilai baik atau ijasah. 6. pemujaan akan pengalaman
sebagian besar tindakan2 negatif anak muda dengan minumam keras, obat2an
dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan
pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru tentang
pengalaman.
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Saat ini generasi muda
khususnya remaja, telah digembleng berbagai disiplin ilmu. Hal itu tak
lain adalah persiapan mengemban tugas pembangungan pada masa yang akan
datang, masa penyerahan tanggung jawab dari generasi tua ke generasi
muda. Sudah banyak generasi muda yang menyadari peranan dan tanggung
jawabnya terhadap negara di masa yang akan datang. Tetapi, dibalik semua
itu ada sebagian generasi muda yang kurang menyadari tanggung jawabnya
sebagai generasi penerus bangsa. Adapun masalah yang dihadapi remaja
masa kini antara lain : 1. kebutuhan akan figur teladan Remaja jauh
lebih mudah terkesan akan nilai2 luhur yang berlangsung dari keteladanan
orang tua mereka daripada hanya sekedar nasihat2 bagus yagn tinggal
hanya kata2 indah. 2. sikap apatis Sikap apatis meruapakan kecenderungan
untuk menolak sesuatu dan pada saat yang b ersamaan tidak mau
melibatkan diri di dalamnya. Sikap apatis ini terwujud di dalam
ketidakacuhannya akan apa yang terjadi di masyarakatnya. 3. kecemasan
dan kurangnya harga diri Kata stess atau frustasi semakin umum dipakai
kalangan remaja. Banyak kaum muda yang mencoba mengatasi rasa cemasnya
dalam bentuk “pelarian” (memburu kenikmatan lewat minuman keras, obat
penenang, seks dan lainnya). 4. ketidakmampuan untuk terlibat
Kecenderungan untuk mengintelektualkan segala sesuatu dan pola pikir
ekonomis, membuat para remaja sulit melibatkan diri secara emosional
maupun efektif dalam hubungan pribadi dan dalam kehidupan di masyarakat.
Persahabatan dinilai dengan untung rugi atau malahan dengan uang. 5.
perasaan tidak berdaya Perasaan tidak berdaya ini muncul pertama-tama
karena teknologi semakin menguasai gaya hidup dan pola berpikir
masyarakat modern. Teknologi mau tidak mau menciptakan masyarakat
teknokratis yang memaksa kita untuk pertama-tama berpikir tentang
keselamatan diri kita di tengah2 masyarakat. Lebih jauh remaja mencari
“jalan pintas”, misalnya menggunakan segala cara untuk tidak belajar
tetapi mendapat nilai baik atau ijasah. 6. pemujaan akan pengalaman
sebagian besar tindakan2 negatif anak muda dengan minumam keras, obat2an
dan seks pada mulanya berawal dari hanya mencoba-coba. Lingkungan
pergaulan anak muda dewasa ini memberikan pandangan yagn keliru tentang
pengalaman.
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Today Deal $50 Off : https://goo.gl/efW8Ef
Thanks infonya. Oiya ngomongin generasi muda, masalah yang dihadapi saat ini bisa dibilang lebih rumit sih, salah satunya terkait masalah finansial. Makanya ga heran kalo anak-anak muda disarankan buat investasi sedini mungkin. Lalu, apa sih alasan sebenarnya di balik hal itu? Yuk cek jawabannya di sini: Alasan harus investasi sejak muda
BalasHapus