Sistem
Informasi Teknologi telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa
lepas dalam teknologi berbasis komputer atau TI salah satunya dalam dunia
perbankan TI sangat membantu pekerjaan yang berhubungan dengan perbankan baik
itu dalam pembukuan akuntansi, uang digital, transfer dan terima uang dalam
satu sentuhan, mesin atm, kartu kredit dan lain-lain, pada artikel ini akan
membahas bagaimana solusi dalam pencegahan pembobolan di dunia perbankan
diantaranya :
1.
Solusi untuk Audit S.I tentang pembobolan uang pada mesin ATM.
2.
Solusi untuk Audit S.I tentang pembobolan uang pada uang virtual
(cryotocurrency)
3.
Solusi untuk Audit S.I tentang pembobolan uang pada E-Banking (rekening
online).
1.
PEMBOBOLAN UANG PADA MESIN ATM
Teknologi
terus berkembang disegala bidang salah satunya adalah perbankan yang kita kenal
dengan Mesin ATM, sebelum saya membahas bagaimana cara kerja pada mesin atm,
saya akan membahas apa itu Mesin ATM, Kepanjangan
dari ATM ini sendiri adalah anjungan tunai mandiri, sementara singkatan dalam
bahasa Inggris adalah automatic teller machine. Fungsi dari ATM tersebut
untuk mengakses sejumlah layanan perbankan seperti menarik uang tunai, transfer
dana, cek saldo, bayar tagihan kartu
kredit, atau berbagai keperluan keuangan sehari-hari seperti
membayar listrik, pulsa, atau tagihan lainnya. Untuk penggunaan atm yang benar,
alangkah lebih baiknya kita mengenal berbagai macam jenis atm dan cara
kerjanya.
Ada beberapa Jenis Mesin ATM diantaranya :
·
ATM Tunai
ATM ini
merupakan jenis atm yang paling banyak disediakan oleh bank di tempat-tempat
tertentu. Melalui ATM tunai ini, ada dapat melakukan transaksi tunai, seperti
transaksi penarikan uang tunai.
·
ATM Non Tunai
Jenis ATM
non tunai ini adalah kebalikan dari ATM tunai. Melalui ATM ini, kita tidak
dapat melakukan transaksi tunai seperti penarikan uang. Karena ATM ini khusus
digunakan untuk transaksi non tunai seperti transfer uang, bayar
tagihan, dan lain-lain.
·
ATM Setor Tunai
ATM setor
tunai dapat disebut juga dengan cash deposit machine (CDM). Melalui ATM ini
kita tidak perlu repot datang ke teller bank saat hendak menyetorkan uang. ATM
ini dapat menerima setoran uang dengan minimal lembaran yang diterima nominal
Rp50 ribu.
·
ATM Serbabisa
Jenis ATM
ini adalah yang paling jarang ditemui dan disediakan oleh bank. Karena melalui
ATM ini kita dapat melakukan hampir semua transaksi perbankan dari transaksi
non tunai hingga setor tunai.
Karena ATM
didalamnya banyak uang maka menjadi target bagi para penjahat.
Solusi Pencegahan Untuk Mencegah Pembobolan ATM
Menurut dibeberapa media sebagai berikut :
Jakarta –
Berdasarkan laporan dari perbankan ke Bank Indonesia, modus operandi yang
dilakukan adalah skimming data yaitu pencurian data nasabah yang tersimpan di
dalam kartu dan pencurian/pengintipan PIN di mesin ATM melalui kamera yang
dipasang oleh pelaku.
Dalam siaran
persnya yang berupa tanya-jawab, Kamis (21/1), BI menjelaskan saat ini bank
sudah melakukan investigasi mengenai modus operandi, potensial data yang
dicuri/dicopy, mitigasi risiko terhadap data yang kemungkinan sudah dicuri, dan
bank sudah melaporkan kepada pihak kepolisian untuk investigasi lebih lanjut.
Untuk itu BI
menghimbau nasabah untuk mengganti PIN secara berkala sebagaimana telah
diingatkan oleh pihak bank selama ini dengan cara:
1.
Melindungi kerahasiaan PIN antara lain dengan menutup dengan tangan ketika
memasukkan PIN sehingga PIN tidak dilihat oleh pihak lain dan tidak terpancing
memberikan PIN kepada pihak lain yang seolah-olah merupakan petugas bank dan
meminta nasabah untuk menyebutkan atau menginput nomor PIN.
2.
Memperhatikan kondisi fisik ATM dan sekililingnya dan apabila ada hal-hal yang
mencurigakan, nasabah diharapkan tidak menggunakan ATM tersebut dan segera
melaporkan kepada pihak bank terdekat dan atau kepada pihak berwajib.
3. Pada saat
bertransaksi menggunakan kartu ATM / Debit pada merchant / toko yang bekerja
sama dengan pihak perbankan, diharapkan nasabah memperhatikan kondisi alat EDC
(Electronic Data Capture) pada setiap merchant tersebut, bila terdapat alat
(device) mencurigakan yang menempel pada EDC atau hal lain yang mencurigakan,
nasabah dihimbau tidak bertransaksi dan segera melaporkan kepada pihak bank
terdekat atau kepada pihak berwajib.
Bank
Indonesia juga telah menghimbau bank untuk tetap memperhatikan prinsip
perlindungan nasabah. Dalam hal ini, apabila nasabah merasa terdapat transaksi
yang mencurigakan pada rekeningnya, dapat segera menghubungi bank di mana
nasabah membuka rekening. Bank akan melakukan investigasi terhadap laporan yang
masuk berdasarkan bukti-bukti yang ada sesuai dengan aturan/prosedur yang ada.
Menyikapi
persoalan ini, Bank Indonesia sudah berkordinasi dengan bank untuk
menginvestigasi masalah, mengidentifikasi resiko dan merumuskan langkah-langkah
yang segera dapat dilakukan dalam jangka pendek dan menengah.
Bank
Indonesia juga sudah mengingatkan bank dan akan memonitor upaya yang dilakukan
bank untuk mengatasi hal ini dan melindungi nasabah.
Bank Indonesia mendorong perbankan untuk segera
mengimplementasikan penggunaan teknologi chip pada kartu dan mesin ATM/Debet,
sehingga dapat meningkatkan keamanan dan mengurangi resiko skimming data
(pencurian data nasabah).
Menurut
Director Compliance & Human Capital Bank Mandiri, Bambang Setiawan, untuk
Bank Mandiri nasabah dipersilahkan telepon ke call center di 14.000 untuk melaporkan
rekeningnya berkurang. “Nasabah cukup membawa kartu ATM dan buku tabungan ke
cabang terdekat,” katanya kepada INILAH.COM, Kamis (21/1).
Pihak bank
akan memeriksa rekening tersebut. Kalau ternyata terjadi pengembilan dana
tetapi tidak diakui nasabah maka bank akan membuktikan dengan rekaman CCTV.
Sebab dari sisi bank tidak ada bedanya yang mengambil dana dilakukan nasabah
atau pembobol. “Tetapi kami memiliki bukti rekaman CCTV di ATM. Untuk diakurkan
pada jam yang sama,” jelasnya.
Bambang memberikan
ilustrasi, misalnya seorang nasabah merasa ATM-nya dibobol pada pukul 13.00
pihak bank akan mencocokkan dengan rekaman CCTV di ATM di mana terjadi
penarikan. Kalau dari rekaman ternyata orangya beda dengan nasabah yang melapor
maka telah terjadi pembobolan.
Sedangkan
untuk nasabah BNI, menurut Sekretaris Perusahaan BNI Intan Adams Katoppo BNI
akan melakukan identifikasi dan verifikasi berdasarkan adanya laporan
berkurangnya saldo beberapa nasabah perbankan akibat transaksi mencurigakan.
Jika laporan tersebut ternyata terbukti ada hal yang disebabkan oleh faktor di
luar kelalaian nasabah, BNI akan mengganti dana nasabahnya yang menjadi korban
dalam waktu 2 x 24 jam setelah adanya hasil verifikasi. “Bagi nasabah yang
merasa mengalami hal tersebut, dapat melaporkan ke cabang BNI terdekat atau
call-center BNI 021-57899999,” sarannya.
VIVAnews – Salah
satu modus pembobolan uang pada mesin ATM adalah dengan menggunakan alat
tambahan yang disebut ATM Skimmer atau alat untuk mengkopi data secara
magnetik. Alat serupa juga digunakan tujuh tersangka pembobol ATM di Jakarta
yang sudah dibekuk.
Penelusuran VIVAnews, Kamis 21 Januari 2010, mesin
cikal-bakal pengganda ATM itu ternyata dijual bebas.
Dalam iklan
penjualan mesin ATM skimmer itu terdapat empat perangkat alat yang bisa
dibongkar pasang, ditambah dua gulungan kabel. Ada pula gambar beberapa kartu
seukuran ATM berwarna putih.
Diduga
kartu-kartu itu siap menjadi kartu jiplakan ATM yang akan digandakan. Dari
empat perangkat itu terlihat satu perangkat berbentuk persegi panjang putih,
satu slot tempat memasukkan kartu, satu kotak seperti adaptor, dan satu lempeng
seperti alas mesin.
Dari
perangkat yang dijual itu juga sudah termasuk kabel hitam dan putih. Di bagian
belakang iklan itu terdapat alamat surat elektronik atau email si penjual.
Jadi, bagi mereka yang berminat dipersilakan mencoba mengirimkan surat ke
alamat itu.
Berdasarkan domain alamat si penjual mesin,
lokasinya diduga berada di California, Amerika Serikat. Ada pula alamat situs
si penjual mesin pembobol ATM ini. Tetapi, alamat situs si penjual itu ternyata
sudah tidak bisa lagi diakses.
Menurut ahli forensik IT Ruby Alamsyah, satu
set perangkat itu bisa dipasang di beberapa mesin ATM dan berpindah-pindah.
Setelah itu datanya dikumpulkan dan digunakan untuk penggandaan kartu ATM.
Dengan kartu
ATM hasil penggandaan ini, pelaku bebas menguras menguras ATM nasabah sesuka
hati. Pelaku di Indonesia didalangi warga Rusia. Raibnya dana nasabah di Bali
diduga masih memiliki jaringan yang sama dengan sindikat Rusia yang dibekuk di
Jakarta.
VIVAnews – Pencurian
data nasabah bank melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tidak hanya
terjadi di Indonesia. Cara yang digunakan pun beragam. Misalnya di Austin,
Texas, Amerika Serikat (AS).
Kepolisian
Texas berhasil membongkar modus operandi kelompok kriminal yang menginstal
peralatan untuk mencuri nomor kartu dan nomor sandi ATM (PIN). Dalam laman
resmi Kepolisian Texas, diungkapkan bahwa para penjahat menunggu di sebuah
mobil dekat ATM tersebut untuk menangkap sinyal dari alat yang dipasang tepat
di depan mesin ATM.
Peralatan
yang digunakan untuk mendapatkan nomor ATM nasabah disembunyikan dalam kotak
yang tampak menyatu dengan mesin ATM seperti penutup lubang masuk kartu
(skimmer). Sebuah kamera mini disamarkan dalam kotak plastik yang berisi brosur
untuk mendapat nomor PIN.
Para pencuri
menangkap jepretan kamera dan penutup itu, lalu menggunakan nomor kartu ATM dan
PIN yang mereka dapatkan untuk menarik dana dari rekening nasabah.
Kepolisian
menyarankan nasabah untuk membatalkan niatnya bertransaksi melalui ATM jika
melihat ada peralatan atau tambahan apa pun di depan mesin ATM. Nasabah diimbau
untuk segera melaporkan keanehan apa pun di mesin ATM ke nomor resmi layanan
bantuan konsumen bank.
Tips ini
dapat dilakukan para nasabah bank di Indonesia untuk mencegah pembobolan
rekening. Hingga Rabu kemarin, hampir 20 nasabah yang tersebar di Denpasar,
Kuta, Gianyar, empat di antaranya warga asing yang tinggal di Bali melaporkan
kehilangan dana di ATM.
Kepala
kepolisian kota besar Denpasar Komisaris Besar I Gede Alit Widana menyarankan
kepada nasabah jika terpaksa harus melakukan transaksi melalui ATM, setelah
selesai, kartu dimasukkan lagi dan melakukan acak PIN lalu tekan pembatalan
atau cancel.
“Ini
dilakukan untuk mengelabui pelaku jika mereka memasang kamera pengintai untuk
mereka aktivitas nasabah,” jelas perwira menengah melati tiga ini, Rabu, 20
Januari 2010.
Enam bank
yang berhasil disusupi sindikat internasional adalah BCA, Bank Mandiri, BNI,
BRI, Bank Permata dan Bank Internasional Indonesia.
JAKARTA, KOMPAS.com — Meski tidak ada solusi keamanan yang menjamin transaksi ATM sepenuhnya
bebas dari kejahatan seperti skimming, nasabah bank perlu waspada. Penting
mengenali ATM yang berisiko bisa dimanfaatkan untuk tindak kejahatan tersebut.
“Biasanya,
skimming hanya dilakukan di ATM-ATM jenis lama,” kata Ruby Z Alamsyah, pakar
forensik teknologi informasi, kepada Kompas.com, Rabu (20/1/2010) malam.
ATM-ATM ini, menurut dia, paling gampang dipakai pelaku karena sangat terbuka.
Ada dua alat
yang biasa dipasang pelaku di AM untuk mencuri data kartu ATM korban. Pertama,
alat skimmer untuk mencuri data magnetik. Kedua, kamera pengintai (spycamera).
Alat skimmer
ditempel di mulut ATM tempat memasukkan kartu. Alat ini biasanya dibuat dari
gipsum dan didesain cocok dengan bentuk ATM. Warnanya pun disesuaikan dengan
warna ATM.
“Tapi,
sebenarnya gampang dikenali. Warnanya pasti sedikit beda dengan badan ATM.
Sering kali juga retak karena diimpor dari Amerika biasanya retak selama di perjalanan
karena dibuat dari gipsum,” ujar Ruby.
Selain itu,
kata Ruby, skimmer umumnya hanya ditempel dengan double tape atau bahkan ada
pelaku yang nekat alatnya diplester dari luar. “Goyang-goyang saja agak kuat,
kalau lepas, berarti skimmer,” kata Ruby. Elemen ATM tidak mungkin ditempel
selemah skimmer tersebut.
Sementara
untuk mengenali kamera, biasanya pelaku memasang di badan ATM atau di
sekitarnya. Kamera spycam ukurannya tipis dan memanjang sehingga bisa ditempel
di atas atau samping tombol untuk mengetik PIN. Tempat lain yang perlu
diwaspadai adalah kotak di samping ATM yang biasa dipakai untuk menaruh
leaflet. Kata Ruby, pokoknya semua yang mengarah ke tombol untuk mengetik PIN
harus diwaspadai.
Namun, untuk
meyakinkan ATM aman, menurut Ruby, pilih ATM yang dijaga petugas satpam atau
keamanan. Sebisa mungkin hindari ATM yang terbuka dan ATM lama.
1.
PEMBOBOLAN UANG PADA UANG VIRTUAL (CRYTOCURRENT)
Cryptocurrency
adalah mata uang digital desentralisasi dan di kelola oleh jaringan teknologi
peer-to-peer. Pelaksanaannya tergantung pada prinsip-prinsip kriptografi untuk
memvalidasi transaksi dan generasi mata uang itu sendiri. Atau bisa di sebut
dalam arti lain suatu bentuk mata uang yang berdasakan perhitungan atau
matematika saja. Tidak seperti mata uang kertas atau coin logam, yang di cetak.
Cryptocurrency di produksi dengan memecahkan soal-soal matematika berdasarkan
kriptografi.
Cryptocurrency
menggunakan teknologi yang didesentralisasikan agar pengguna dapat melakukan
pembayaran dengan aman dan menyimpan uang tanpa harus menggunakan nama mereka
atau melalui bank. Mereka didistribusikan melalui sebuah buku besar publik
(public ledgers).
Public ledgers adalah tempat penyimpanan semua
transaksi yang dikonfirmasi sejak dimulainya pembuatan crytocurrency. Identitas
pemilik coins akan dienkripsi dan sistem akan menggunakan teknik cryptocurrency
lainnya untuk memastikan legitimasi pencatatan. Buku besar memastikan bahwa
dompet digital yang sesuai dapat menghitung saldo yang bisa digunakan secara
akurat. Selain itu, transaksi baru dapat diperiksa untuk memastikan bahwa
setiap transaksi hanya menggunakan koin
yang saat
ini dimiliki oleh penggunanya. Bitcoin, salah satu cryptocurrency, menyebut
buku besar ini dengan istilah blockchain.
Unit sebuah
cryptocurrency sendiri dibuat melalui sebuah proses yang disebut dengan istilah
mining. Secara sederhana, mining adalah proses konfirmasi transaksi dan
menambahkannya ke buku besar (public ledger).
Untuk
menambahkan sebuah transaksi ke buku besar, seorang miner harus memecahkan
masalah komputasi yang rumit (semacam teka-teki matematika).
Mining
bersifat open source, yang berarti siapapun bisa mengonfirmasi transaksi. Miner
pertama yang bisa memecahkan teka-teki menambahkan “blok” transaksi ke buku
besar. Cara ini membantu memastikan bahwa transaksi, blok, dan blockchain
bekerja sama untuk memastikan bahwa tidak ada satu individu yang dapat dengan
mudah menambahkan atau mengubah blok sesuka hati. Sekali blok ditambahkan ke
buku besar, semua transaksi yang berkorelasi bersifat permanen dan biaya
transaksi kecil ditambahkan ke dompet miner (bersama dengan koin yang baru
dibuat).
Proses
mining inilah yang memberi nilai pada koin dan dikenal sebagai sistem
proof-of-work. Pengguna juga bisa membeli mata uang dari broker, lalu menyimpan
dan membelanjakannya menggunakan dompet cryptography.
Solusi Pencegahan Untuk Mencegah Pembobolan uang pada
uang virtual (cryotocurrency) sebagai berikut :
Ø
Keamanan password
pada dompet wallet dengan mengkombinasi verifikasi email atau no. Hp yang masih
aktif
Ø
Pemakaian antivirus
pada komputer untuk mencegah malware.
1.
Pembobolan uang pada E-Banking (rekening online)
Beberapa
waktu yang lalu dilaporkan dua orang nasabah sebuah bank di Indonesia mengalami
kehilangan uang dari rekeningnya masing-masing sebesar Rp50 juta. Setelah
ditelusuri, pihak bank yakin bahwa dua nasabah ini merupakan korban phishing
atau pencurian identitas yang tidak menutup kemungkinan data mengenai tabungan
mereka di bank tersebut didapatkan oleh orang tak bertanggung jawab dan
digunakan untuk kepentingan mereka pribadi. Untuk menghindarkan calon korban
lainnya dari aksi phishing, mari kita pelajari lebih lanjut apa itu phishing
dan mengapa hal tersebut menjadi hal yang cukup rawan namun sangat dekat di
sekitar kita.
Phishing atau pencurian data merupakan ancaman
kejahatan yang sangat lazim saat ini. Prosedurnya adalah dengan mencuri data
penting milik orang lain. Data penting tersebut, mulai dari data pribadi yang
bisa dari nama lengkap, alamat tempat tinggal, alamat surat elektronik, nomor
telepon atau nomor handphone, serta data-data pribadi lainnya. Masih ada data
terkait yang bisa dicuri berupa data bank atau nomor rekening, data ATM (nomor
kartu dan nomor PIN), serta data kartu kredit mulai dari nomor kartu, PIN,
jenis kartu, dan lain-lain. Dari mana pelaku mendapatkan data penting kita? Dizaman serba
canggih ini, kita justru rawan dengan tindakan phishing karena kita tidak
pernah jauh dari koneksi internet di mana pun kita berada.
Dengan
data-data penting dan berhubungan dengan kepemilikan dana Anda, jelas tidak
mungkin bila pelaku hanya sekedar mencuri data saja. Ia pasti berniat
menggunakan data tersebut untuk keuntungannya sendiri. Misalnya mereka
semena-mena menggunakan kartu kredit untuk belanja kebutuhan mereka atau
mencuri simpanan tabungan Anda. Tanpa Anda sadari, pencurian dana ini tidak
hanya merupakan ulah pelaku. Terkadang, tanpa sadar Anda pun 'memberikannya'
secara sukarela. Tidak jarang beberapa kasus menunjukkan mekanisme pencurian
data ini adalah dengan 'menggiring' Anda lewat berbagai web yang menyediakan
informasi bersifat bombastis atau heboh, menyedihkan, serta berbau pornografi.
Ketika dibuka, ternyata ini merupakan web yang berisi virus untuk sesegera
menginfeksi alat komunikasi elektronik Anda dan mendapatkan data-data penting.
Solusi Pencegahan Untuk Mencegah pembobolan uang pada
E-Banking (rekening online).
Sebelum
mengetahui cara-cara mencegah terkurasnya rekening, ada baiknya kita mengetahui
bagaimana ciri-ciri bahwa komputer kita terinfeksi malware ini. Ada beberapa indikasi
yang bisa kita lihat, diantaranya :
Ø
Terdapat
plugin aneh dalam browser, Jika ada segera buang plugin tersebut.
Ø
Komputer
terasa lemot, karena malware aktif memonitoring setiap kerja komputer
Ø
Kursor yang
kadang bergerak sendiri
Ø
Munculnya
window chat atau pop up window yang tidak jelas
Nah, bagi
yang belum terinfeksi malware ini, pastikan beberapa hal dibawah ini :
A. Selalu update antivirusnya.
B. Jangan sembarang mengklik link ataupun video yang
tidak jelas yang biasanya ada di facebook, karena biasanya itu adalah malware.
C. Pastikan mengetahui cara kerja Internet banking dan
penggunaan Token
Dan jika
sudah ada indikasi terinfeksi malware Zeus, pastikan langkah berikut:
A. Jangan menggunakan internet apalagi browser
B. Jangan sembarang klik pop up window yang muncul
C. Seandainya sudah terlanjut menggunakan internet
banking, jangan pernah mengikuti setiap permintaan/instruksi dari internet
banking jika tidak yakin
D. Pastikan untuk tidak memasukkan kode token jika tidak
diperlukan
E. Format dan Install ulang komputer
F. Hubungi dan laporkan hal ini ke call center bank, dan
cek atau blokir sementara rekening Anda
Demikian Artikel ini dibuat semoga bermanfaat, jika
ada yang salah atau kurang silakan ditambahkan.
Komentar
Posting Komentar