Dalam
kehidupan setiap orang pasti memiliki masalah, entah itu masalah keuangan,
masalah kesehatan, masalah pekerjaan, dan juga masalah hati. Sebenarnya masalah
yang menimpa seseorang itu biasanya hanya hal-hal yang biasa tetapi kita saja
yang selalu membesar-besarkannya.
Lalu masalah
apa yang dihadapi auditor? Masalah yang dihadapi auditor itu berupa risiko
dalam pekerjaannya. Yaitu risiko-risiko yang sering dijumpai auditor dalam
setiap pekerjaannya. Risiko dalam auditing berarti bahwa auditor menerima suatu
tingkat ketidakpastian tertentu dalam pelaksanaan audit. Risiko audit yaitu
risiko bahwa auditor secara tidak sadar gagal untuk menyesuaikan pendapatnya
atas laporan keuangan yang salah saji secara material. Auditor menyadari bahwa
risiko tersebut ada karena adanya hal-hal seperti, ketidakpastian mengenai
kompetensi bukti, efektivitas struktur pengendalian intern klien, serta
ketidakpastian apakah laporan keuangan memang telah disajikan secara wajar
setelah audit selesai.
Komponen risiko audit pada umumnya terdiri atas
tiga, yaitu:
·
Risiko Bawaan (Inherent Risk)
Risiko
bawaan adalah kerentanan suatu asersi terhadap salah saji material dengan
asumsi tidak ada kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern yang
terkait. Risiko bawaan selalu ada dan tidak pernah mencapai angka nol. Risiko
bawaan tidak dapat diubah oleh penerapan prosedur audit yang paling baik
sekalipun. Risiko
bawaan bervariasi untuk setiap asersi. Sebagai contoh, asersi keberadaan dan
keterjadia kas mempunyai risiko bawaan yang lebih tinggi daripada aktiva tetap.
Hal ini disebabkan uang tunai merupakan suatu aset yang sangat rawan terhadap
manipulasi, dan semua orang berminat terhadap uang. Sedangkan aktiva tetap
lebih terlihat jelas keberadaannya. Risiko bawaan juga dibedakan atas risiko
bawaan setiap akun dan risiko bawaan keseluruhan untuk banyak akun.
·
Risiko Pengendalian (Control Risk)
Risiko
pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi
dalam suatu asersi, tidak dapat dideteksi maupun dicegah secara tepat pada
waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur pengendalian intern entitas.
Risiko pengendalian tidak pernah mencapai angka nol karena pengendalian intern
tidak akan dapat menghasilkan keyakinan penuh bahwa semua salah saji material
akan dapat dideteksi maupun dicegah.
Risiko
pengendalian merupakan fungsi dari efektivitas struktur pengendalian intern.
Semakin efektif struktur pengendalian intern entitas klien, semakin kecil
risiko pengendaliannya. Penetapan risiko pengendalian didasarkan atas kecukupan
bukti audit yang menyatakan bahwa struktur pengendalian intern klien adalah
efektif.
· Risiko Deteksi (Detection Risk)
Risiko
deteksi merupakan risiko ketika auditor tidak dapat mendeteksi salah saji
material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi tergantung atas
penetapan auditor terhadap risiko audit, risiko bawaan, dan risiko
pengendalian. Semakin besar risiko audit, semakin besar pula risiko deteksi,
sedangkan semakin besar risiko bawaan ataupun risiko pengendalian, semakin
kecil risiko deteksi.
Risiko
deteksi merupakan risiko yang dapat dikendalikan oleh auditor. Hal ini
disebabkan oleh risiko deteksi yang merupakan fungsi dari efektivitas prosedur
dan penerapannya oleh auditor dengan cara melakukan perencanaan yang memadai,
supervisi atau pengawasan yang tepat, dan penerapan prosedur audit yang efektif,
serta penerapan standar pengendalian mutu.
Komentar
Posting Komentar