Definisi Persebaran Penduduk
Persebaran penduduk secara umum
adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara.
Persebaran penduduk dapat dibagi
menjadi dua:
- Persebaran penduduk berdasarkan geografis
Persebaran penduduk secara
geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti
pantai, sungai, danau dan sebagainya.
- Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan
Persebaran penduduk secara
administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah
administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di
desa A atau di kecamatan B.
Faktor Penyebab Persebaran
Penduduk
Persebaran atau distribusi
penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah
penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka
yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap Km2 pada
suatu wilayah negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut:
- Faktor Fisiografis
- Faktor Biologis
- Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Kegunaan mengetahui kepadatan
penduduk suatu wilayah adalah :
- Untuk mengetahui persebaran penduduk suatau wilayah
- Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum yang bersifat memonitor
- Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya.
- Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan, dimana budaya timbul pada penduduk yang padat dan penduduk makin padat budaya makin tinggi .
Persebaran yang tidak merata
berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya
terjadi eksploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga terganggulah
keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena
ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman.
Dampak buruk dari berkurangnya
luas hutan adalah:
- terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang
- terjadi kekeringan
- tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi
Daya dukung lingkungan dari
berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa
lebih tinggidibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas
di Pulau Jawadapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan,
misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.Kemampuan suatu
wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan
wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau dapat berakibat pada terjadinya
tekanan-tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya
tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah tersebutdalam
mendukung kehidupan.
Faktor penyebab persebaran
penduduk yang tidak merata antara lain:
1) Kesuburan
tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat
dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
2) Iklim,
wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya
tidak disenangi sebagai tempat tinggal
3)
Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat
banyak bertempat tinggal di daerah datar
4) Sumber
air
5) Perhubungan
atau transportasi
Dampak Persebaran Peduduk
Yang Tidak Merata
Persebaran penduduk antara kota
dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke
kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi
yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas
wilayahnya terbatas.
Pemusatan penduduk di kota-kota
besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat
menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti:
- Munculnya permukiman liar
- Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri.
- Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri.
- Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain.
Komentar
Posting Komentar